#GenoaJuve: Lima poin penting

Sering terjadi berulang kali, kita telah mengetahui bahwa untuk bermain bagi Bianconeri anda harus memiliki sikap pantang menyerah dan mentalitas juara itu sekali lagi terlihat pada Sabtu malam, di Genoa.

Bagi sebagian besar tim yang tertinggal 2-0 di kandang lawan hanya setelah tujuh menit, ini mungkin akhir dari segalanya. Tetapi Juve tidak ingin menerimanya. Ketika Juventus berhasil menyamakan kedudukan beberapa saat sebalum jeda, anda tahu bahwa cepat atau lambat penentu kemenangan akan hadir dan itu akhirnya terjadi.

Juan Cuadrado menghasilkan momen luar biasa untuk memberikan keunggulan bagi Juve di pertengahan babak kedua, yang membuat kebobolan dua gol di babak pertama terlihat seperti tidak menjadi masalah lagi, dengan empat gol balasan dan tiga poin berhasil dibawa pulang.

Apa lagi yang dapat kita katakan tentang Paulo Dybala? Pria Argentina ini telah mengambil alih seragam dengan nomor punggung 10 dan tidak terhentikan, setelah mencetak trigol pertama Juventus sejak Carlos Tevez melakukannya, pada tahun 2013 melawan Sassuolo.

La Joya kini mencatatkan enam gol dalam tiga laga awal musim ini antara Piala Super dan Serie A, dan berada di puncak daftar pencetak gol Serie A dengan empat gol di liga.

Dybala sudah berada lebih dari sepertiga jalan dari jumlah golnya di musim 2016/17, dan mulai terlihat mampu membawa timnya ketika mereka sangat membutuhkannya.

Tidak ada batasnya bagi pria Argentina ini dan sungguh-sungguh terlihat pantas untuk membayar tiap tiket saat melihatnya memasuki lapangan. Duduk manis dan selamat menikmati!

Satu hal yang pasti di dua laga awal Juventus musim ini: banyak gol tercipta. Lini serang Juventus telah mencatatkan sembilan gol dalam tiga laga sejauh ini, dan empat gol tercipta pada hari Sabtu di Genoa.

Saat anda memiliki pemain-pemain seperti Juan Cuadrado, Mario Mandzukic, Gonzalo Higuain, Paulo Dybala dan Miralem Pjanic berlari menuju anda, bersama dengan Alex Sandro yang siap menerjang dari belakang, itu merupakan sebuah susunan yang sungguh menakutkan untuk dihentikan oleh tim manapun.

Belum lagi pemain-pemain seperti Douglas Costa dan Federico Bernardeschi yang sudah pasti akan memperoleh peran yang lebih besar dalam tim, saat mereka mulai familiar dengan skuat dan laga demi laga mulai datang dengan cepat dan padat.

Kombinasi dari kedalaman dan bakat membuat lini serang Juve mungkin merupakan salah satu yang paling menarik untuk disaksikan di Eropa.

Ketika melihat jadwal laga-laga Serie A 2017/18, selalu menjadi hal yang sangat penting bagi Juventus untuk mengumpulkan poin demi poin lebih awal dengan lima laga pertama melawan tim-tim yang berakhir di posisi tidak lebih tinggi dari posisi delapan di musim lalu.

Sejauh ini berjalan cukup baik bagi Bianconeri, dengan enam poin dan selisih gol +5 yang membuat Juve sejajar dengan Inter di puncak klasemen di periode awal musim ini.

Selanjutnya setelah dua minggu jeda internasional adalah laga kandang melawan Chievo Verona, sebelum berkunjung ke Barcelona untuk memulai fase grup Liga Champions UEFA.

Menjaga keunggulan di akhir waktu tidak pernah mudah dan Allegri memasukkan Blaise Matuidi dan Rodrigo Bentancur untuk menutupi lini tengah. Kedua pendatang baru ini tidak mengecewakan.

Matuidi bermain selama 32 menit sementara Bentancur bermain selama 10 menit di penampilan resmi pertamanya bersama Juventus. Keduanya menghasilkan 47 operan sukses di rasio kesuksesan hampir 95%, memberikan pengaruh yang menenangkan saat menit demi menit mulai memasuki tahap akhir.

Allegri berbicara tentang kepuasannya terhadap perkembangan Bentancur dalam konferensi pers pra-pertandingan, dan kami juga tidak sabar untuk melihat lebih banyak lagi dari kedua pemain tersebut di lini tengah Bianconeri.