Di antara semua perjalanan Bianconeri ke Amerika Serikat - ada satu peristiwa menarik yang terjadi pada tahun 2003.
Lokasinya terlatak di Stadion Giants, Rutherford Timur, New Jersey.
Tanggalnya 3 Agustus.
Untuk kedua kali secara berurutan, dan ketiga kalinya dalam sejarah turnamen, Piala Super Italia dimainkan di luar negeri, dan untuk kedua kalinya berada di AS, 10 tahun setelah acara perdana yang diadakan di AS.
Secara tidak langsung, hal ini menawarkan Juve kesempatan untuk balas dendam terhadap lawan mereka, yang memenangkan piala tersebut saat bermain di luar negeri, namun lebih dekat ke Italia, yaitu di Manchester. Dan juga kali ini, tidak ada yang dapat memisahkan Juventus dan Milan selama 120 menit, dan penentuan trofi harus ditentukan melalui adu penalti.
Sebelum sampai adu penalti, sebuah drama terjadi di menit-menit terakhir waktu tambahan. Andrea Pirlo berhasil membawa Milan unggul dari titik penalti, yang sebetulnya cukup untuk memberi Rossoneri kemenangan laga tersebut berkat peraturan 'silver goal'. Namun, Juventus berhasil terus menyerang dan, melalui David Trezeguet, berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-105+3, menit terakhir dari babak pertama perpanjangan waktu.
Tanpa adanya gol lagi, 55 ribu pengunjung yang datang bersiap-siap untuk menyaksikan adu penalti. Bianconeri berhasil mencetak semua lima upaya, tidak seperti lawan mereka, dan itu berhasil memberikan kemenangan Supercoppa Italiana untuk keempat kalinya dalam sejarah klub. Selama selebrasi tersebut, senyuman terlebar dapat terlihat di wajah pemain teranyar kala itu, Stephen Appiah, dan juga sang kapten, Ciro Ferrara, berpose dengan kesenangan. Bagaimana tidak? beliau yang berhasil mencetak gol kemenangan di adu penalti tersebut dan menghadiahkan Juve sebuah piala untuk dibawa pulang.