buffonbarzagli.jpg

Barzagli dan Buffon: Tidak ada matinya

SHARE
Barzagli dan Buffon: Tidak ada matinya
Barzagli dan Buffon: Tidak ada matinya
Barzagli dan Buffon: Tidak ada matinya

Gianluigi Buffon dan Andrea Barzagli pada hari Rabu (11/5) mengkonfirmasi perpanjangan karir mereka bersama Juventus hingga 2018 dalam sebuah langkah yang nampaknya siap melanjutkan ketangguhan salah satu lini belakang paling konsisten di Eropa yang hanya kebobolan 20 gol musim ini.

Dua pembuat sejarah, dua legenda Bianconeri, dua profesional kelas dunia yang sepertinya tak kunjung menua, berikut adalah sebuah persembahan kepada capaian Buffon dan Barzagli sejak bergabung dengan tim juara Italia masing-masing pada tahun 2001 dan 2011.

GIANLUIGI BUFFON

Pada musim ketika Buffon mengambil-alih posisi Gaetano Scirea sebagai pemain kedua yang tampil paling banyak dalam sejarah klub, memecahkan sebuah rekor Serie A dalam hal jumlah menit tanpa kebobolan (973) dan memahkotai 20 tahun dirinya sebagai pemain profesional dengan sebuah gelar liga kelima berturut-turut, tahun ke-15 karir Gigi di Juventus kini berakhir dengan berita yang menggembirakan: Perjalanannya bersama Juventus akan terus berlanjut dua tahun lagi.

buffon barzagli 2018001.JPG

Anggapan bahwa sang penjaga gawang Juventus semakin baik seiring bertambahnya usia telah menjadi suatu klise dalam beberapa musim yang lalu namun kini anggapan tersebut benar-benar terwujud tak tergoyahkan. Pria 38 tahun itu tak hanya menyamai rekor personalnya sendiri yang diraih pada 2011/12 dalam hal jumlah gawang bersih (21 kali) dalam satu musim liga musim ini, melainkan ia melakukannya berkat beberapa penampilannya yang begitu memikat.

23.jpg

Hanya sedikit penjaga gawang yang mampu memvisualisasikan penyelamatan yang dihasilkan saat menang 2-1 atas melawan Milan pada bulan April lalu di San Siro dan bahkan sedikit orang yang mampu memikul tim yang sedang dalam masa peralihan seperti yang Buffon lakukan di bulan-bulan sulit di awal musim ini, suatu tugas yang pantas baginya mendapatkan anugerah sebagai pemain terbaik pada bulan September.

Apa yang ditunjukkan selama pemecahan rekor di sepuluh bulan yang lalu adalah bahwa meski Buffon telah dipastikan tempatnya dalam sejarah para penjaga gawang dan persepakbolaan, sang juara Scudetto sembilan kali itu tetap menjadi salah satu pemain terbaik dalam sepakbola modern dan akan terus demikian hingga akhirnya ia menggantung sarung tangannya: Sampai sejauh ini, tidak ada satupun kiper di Serie A yang mampu mendekati capaian gawang bersih Gianluigi dalam 17 pertandingan beruntun dan rasio 81% penyelamatan terhadap tembakan ke arah gawangnya.

Buffon sendiri telah mengenyahkan perhatian terhadap prestasi personalnya itu musim ini tapi dengan kehadirannya sebagai pertahanan terakhir Bianconeri, sepakbola menjadi semakin sederhana bagi para pemain yang berseragam hitam-putih tanpa peduli seberapa bagusnya perlindungan yang diberikan sang kiper ini.

Hasrat yang tak pernah hilang untuk menang, konsistensi yang tak pernah terjadi sebelumnya, kepemimpin yang tak perlu dipertanyakan lagi di ruang ganti, tiada keraguan lagi bahwa begitu banyak pujian untuk menggambarkan sosok kiper legendaris ini yang sepertinya akan terus bertambah seiring kiprahnya yang akan terus berlanjut.

Gigi menyatakan pada saat pembaruan kontraknya pada November 2014 bahwa harapannya satu-satunya adalah bahwa ia “dapat tetap menjadi aset, untuk terus tampil di level yang tinggi dan menjadi satu poin rujukan bagi klub”. Dua tahun berlalu dan dengan dua tahun lagi akan dijalani, capaian Buffon atas tujuan mulia tersebut tak dapat dipertanyakan lagi.

Dalam mengamankan kebersamaannya hingga 2018, Juventus sekali lagi menempatkan masa depannya pada sepasang tangan yang paling memberikan rasa aman ini. Dengan menatap penampilan ke-600 bagi Buffon, Superman milik Juve ini masih jauh dari habis.

ANDREA BARZAGLI

Tercantumnya nama Andrea Barzagli dalam daftar skuat sendiri sudah cukup membuat gentar para penyerang lawan di tahun-tahun terakhir ini.

Penampilan-penampilan kolosal dan tanpa kompromi pemain 35 tahun ini di atas lapangan telah menjadikannya pemain kunci dalam lini bertahan pemecah rekor Juventus – seseorang yang telah berkontribusi bagi 21 pertandingan tanpa kebobolan dan hanya kebobolan 20 gol musim ini – hanya enam gol sejak pergantian tahun.

Barzagli adalah salah satu contoh terbaik dalam sepakbola modern bagi siapapun yang ingin mempelajari teknik-teknik dalam seni bertahan. Dari keberaniannya dan intervensi ganasnya hingga naluri menempatkan diri pada posisi yang tepat, belum lagi sapuan di garis gawang yang mendebarkan, para penggemar Juventus telah disuguhi episode-episode memikat yang tak terhitung jumlahnya oleh sang master sejati.

Fakta bahwa prestasi besar seperti berpartisipasi dalam 75 pertandingan tanpa kebobolan di Serie A sejak bergabung dari Wolfsburg pada Januari 2011 seharusnya hanya menjadi kejutan kecil adalah suatu hasil dari konsistensi yang dengannya “Sang Tembok” telah menghiasi sejarah Juve, tim juara kelima beruntun kedua, belum lagi sang penjaga lini belakang telah menjadikan dirinya sebagai salah satu pemain bertahan terkokoh di Eropa.

Di hari dan usia ketika para pemain depan lebih sering mencuri perhatian banyak orang, penampilan-penampilan seperti yang dihadirkan Barzagli dapat memancing teralihnya perhatian tersebut. Meski meraih anugerah sebagai pemain terbaik Juventus pada Oktober lau, ia selalu menolak pujian yang dialamatkan padanya.

Intinya, setiap tim yang sukses tak perlu pemain yang terlalu hebat melainkan pesepakbola bertalenta seperti layaknya Barzagli dan dengan rasa bangga Bianconeri dapat bergantung pada kiprahnya untuk setidaknya dua tahun lagi.

Item Terkait