04 November 2015
Sejak Andre Schubert tiba sebagai pelatih kepala bulan September, Borussia Monchengladbach menjadi dikenal atas sepakbola penuh menekan mereka dan statistik dari laga semalam melawan Juventus menunjukkan bahwa mereka menguasai tamu mereka di sebagian besar laga, melebihi dua kali jumlah operan lawan mereka (670 dari 279), sementara membuat jumlah tekel hampir empat kali lipat (22 dari 6).
Borussia juga mendominasi penguasaan bola, dimana mereka mengalami peningkatan dari 60.6% di babak pertama menjadi 80% setelah jeda, sementara Bianconeri merasakan ketegangan dari bermain dengan 10 pemain usai diusirnya Hernanes di menit 53. Angka 30% merupakan figur paling rendah yang dicatatkan oleh Bianconeri pada musim ini.
Sementara tim tuan rumah tetap kompak luar biasa, dengan jarak 34.6 meter memisahkan bek terbelakang mereka Alvero Dominguez dan penyerang Raffael, pasukan Massimiliano Allegri justru terdesak ke belakang dalam periode yang cukup panjang, sebagaimana lini belakang berdiri hanya 5.7 meter di depan Gigi Buffon.
Ditugasi malam itu untuk menghadapi pola defensif yang tinggi, tim tamu tidak gentar, memenangi pertempuran udara lebih banyak dari lawan mereka (71 dari 63), melakukan intersepsi atas bola dua kali lebih banyak (20 dari 10), dan memenangkan bola kembali sebanyak 60 kesempatan, hanya empat kali lebih rendah dari The Foals.
Pencetak gol penyeimbang Juventus di menit ke-44, Stephan Lichtsteiner, merayakan gol perdananya dari 29 kali penampilan di Liga Champions.
Paul Pogba, yang menciptakan assist bagi bek sayap Swiss itu dengan umpan yang sempurna, menciptakan empat peluang bagi rekan satu timnya malam itu, sebuah rekor pribadi di kompetisi elit antar klub Eropa.
Performa luar biasa pada malam itu, bagaimanapun juga, hadir dari Gigi Buffon, yang membuat enam penyelamatan (empat kali lebih banyak dari Yann Sommer), termasuk saat ia membuat penyelamatan penting dari sundulan Lars Stindl.
Menariknya, bagaiamanapun juga, mayoritas tembakan Borussia dilakukan dari luar kotak penalti (17 dari 21), yang merupakan pernyataan dari kinerja baik Juve dalam menjaga lawan mereka dari wilayah sekitar gawang.
Tentu saja, satu statistik yang berkaitan dengan serangan yang tidak memihak Gladbach adalah jumlah tembakan di area penalti (empat dari sembilan milik Juve).
