04 Agustus 2016
Setelah aksi internasional bersama Azzurri di musim panas, diikuti dengan libur yang layak diperoleh, Gianluigi Buffon kembali untuk berlatih di Vinovo pada hari Senin dikelilingi oleh bintang rekrutan baru sebagaimana klub mulai membangun sebuah tim yang layak untuk bersaing di level tertinggi.
Menjalani wawancara pertamanya musim ini bersama Sky dan Mediaset jelang musim mendatang, kapten inspirasional Bianconeri ini memberikan ambisi pribadi dan kolektifnya untuk 12 bulan mendatang, serta memberikan beberapa kata bagi tim nasional.
MUSIM YANG SANGAT DITUNGGU
“Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Juventus karena semua yang telah diraih selama lima tahun ini sangatlah luar biasa dan saya pribadi sangat berterima kasih kepada setiap orang yang ada di klub.
“Lebih jauh lagi, pekerjaan hebat yang dilakukan selama jendela transfer ini telah membuat kepala-kepala yang lebih tua seperti saya ini serta para suporter memiliki kepercayaan dalam sesuatu yang spesial.
“Kami merekrut beberapa pemain dengan pengalaman internasional yang sangat hebat, sangat hebat hingga seandainya saya berusia enam atau tujuh tahun kembali dan mengoleksi stiker pemain sepak bola, saya pasti dengan senang memenuhinya dengan tim Juventus ini.
“Akan tetapi, album stiker adalah sesuatu hal, dan bermain di lapangan adalah hal lainnya dan itulah dimana kami perlu menujukkan bahwa semua yang dikatakan tentang kami adalah memang benar.”
AMBISI EROPA
“Memenangkan Liga Champions adalah tujuan pribadi, namun terlebih lagi merupakan tujuan dari semua yang ada di klub. Untuk meraih prestasi seperti ini yang telah terlewatkan dalam sekian tahun lamanya dengan kolega dan rekan-rekan yang semuanya telah berkontribusi dalam sejarah Bianconeri, tentu akan terasa luar biasa.
“Di atas kertas, ini adalah Juventus yang kuat, mampu bersaing dengan tim manapun di luar sana dan dengan peluang yang lebih besar untuk menang dari tahun-tahun sebelumnya, karena kedatangan beberapa pemain telah mengurangi adanya jenjang di antara kami dengan tim-tim teratas Eropa sebelumnya.”
NOMOR SEMBILAN YANG BARU
“Pada awalnya saya tidak menyangka (Gonzalo) Higuain akan bergabung, tetapi ketika semua orang mulai membicarakannya, semua menjadi mungkin. Ia tentu saja adalah pemain paling berbahaya nomor satu setiap kami bermain melawan Napoli. Ia adalah penyerang kelas dunia yang kami kagumi sebelumnya dan kini lebih kami hargai lebih tinggi lagi.
“Mengenai kritik yang telah ia terima, saya yakin bahwa seorang pemain yang memiliki keberanian untuk datang ke sini menunjukkan kepribadian yang hebat karena tentu lebih mudah baginya untuk membuat keputusan yang berbeda.
“Saya percaya bahwa seseorang seperti Gonzalo, yang mencetak begitu banyak gol selama tiga tahun di Napoli memiliki hak untuk memutuskan takdirnya sendiri dan hak ini juga dikonfirmasikan dengan kenyataan bahwa ia memiliki klausul pembelian dalam kontraknya.
“Selain Higuain, kami juga merekrut beberapa pemain lainnya, yang mana jika mereka memberikan apa yang telah mereka lakukan di sepanjang karirnya dan menunjukkan hasrat untuk memberikan kami kejutan dan membantu kami dengan bekerja keras, saya yakin bahwa kami dapat meningkat dengan signifikan pada musim ini.”
MIMPI BERSAMA ITALIA
“Kami berjalan cukup jauh dan memiliki mimpi bersama banyak orang yang menemukan kembali kecintaan mereka bagi Azzurri dan merasa terwakili oleh kami. Sayangnya perjalanan kami harus berakhir dan, melihat bagaimana kompetisi berakhir, kami bisa saja tetap melaju dan meraih kesuksesan.
“Bagaimanapun juga, kami tidak memiliki penyesalan, kami memberikan seluruh kemampuan kami dan saya sangat kecewa dengan kritik yang hadir mengenai kegagalan penalti Zaza dan Pellé, di saat semua orang sungguh-sungguh layak memperoleh ucapan selamat atas keberanian yang mereka tunjukkan dalam mengambil tendangan penalti.
“Kami sangat senang dengan keputusan Andrea untuk melanjutkan perjalanan bersama Azzurri dan pujian kepada (Giampiero) Ventura yang berhasil meyakinkannya dengan memberikan ide-ide bermain yang lebih menjanjikan, yang mana kami harap dapat diterapkan dengan segera.
“Saya tidak pernah memikirkan untuk meninggalkan tim nasional. Saya hanya akan melakukannya jika sesuatu yang besar terjadi atau jika level penampilan saya menurun hingga tahap yang membuat saya lebih baik mengatakan ‘cukup sampai di sini’. Itu bukan merupakan hal yang terjadi saat ini dan saya yakin bahwa semua orang telah menunjukkan energi fisik dan moral yang prima untuk terus berkontribusi bagi negara.”
