07 Februari 2017
JUARA 2016 VS TIM ASAL CALABRIA YANG BARU PROMOSI
Baik Juventus maupun Crotone sama-sama menikmati musim 2015/16 yang indah. Hanya beberapa hari setelah Bianconeri merayakan gelar Scudetto kelima beruntun yang menorehkan sejarah itu, Rossoblu (julukan Crotone) menyempurnakan promosi yang tak terduga sebelumnya ke Serie A untuk menjadi tim asal daerah selatan Calabria ketiga yang mencapai kasta tertinggi kompetisi sepakbola Italia setelah Catanzaro dan Reggina.
Cuma sedikit orang yang meragukan bahwa Sang Nyonya Tua telah menjadikan Juventus Stadium sebagai benteng yang kokoh dari tahun ke tahun – mereka memenangkan seluruh 28 laga kanda terakhir di liga – dan hal yang sama tentunya bisa dikatakan pula bagi lawan mereka asal Calabria ini di Stadion Ezio Scida, dimana mereka tetap tak terkalahkan selama hampir setahun penuh antara 7 Februari 2015 hingga 30 Januari 2016. Sebuah kekalahan di depan pendukung mereka sendiri dari Perugia terbukti hanya menjadi sandungan kecil dalam kebangkitan mereka sebagai tim peringkat kedua Serie B di belakang sang juara, Cagliari.

Secara terbalik, perjalanan mereka di Serie A justru jauh dari mulus, meraih hanya dua poin dari 10 laga awal, tapi Rossoblu sudah mulai menemukan ritme sejak, khususnya di laga kandang ketika mereka mengalahkan Chievo (2-0), Pescara (2-1) dan Empoli (4-1).
Di lain pihak, andai ada kelemahan dalam perjalanan Juventus sejauh ini adalah fakta bahwa Juve hanya kehilangan 12 poin musim ini saat melakoni laga-laga tandang dan mereka ingin menegaskan performa meyakinkan mereka akhir-akhir ini untuk memastikan diri pulang dari Calabria dengan membawa kemenangan.
PERNAHKAH KITA BERTEMU SEBELUMNYA?!
Sejauh ini, Juventus dan Crotone hanya pernah saling bertemu di satu musim: 2006/2007 di Serie B dan mitos berpihak pada Bianconeri, yang menaklukkan tuan rumah mereka 3-0 di Ezio Scida berkat dua gol pemain depan asal Bulgaria, Valeri Bojinov, dan gol Jean-Alain Boumsong.


Juga mewakili tim berseragam hitam-putih pada malam itu tentunya adalah Gianluigi Buffon di bawah mistar gawang dan yang kini menjabat sebagai wakil presiden, Pavel Nedved, di sektor sayap.
Sementara itu, laga berikutnya di Turin akan selamanya dikenang sebagai laga ketika Alessandro Del Piero mencetak hat-trick menyusul gol-gol di babak pertama oleh Nedved dan Federico Balzaretti.
PEMAIN-PEMAIN UTAMA UNTUK DIMONITOR

Berdasarkan pengakuannya sendiri, gol indah Juan Cuadrado ke gawang Inter terasa ‘luar biasa’ dan dapat dikatakan bahwa permainan sang pemain sayap Kolombia ini meningkat sejak Allegri memperkenalkan formasi 4-2-3-1 bulan lalu.
Cuadrado menikmati bulan Februari tahun lalu yang indah dengan golnya ke gawang Frosinone (kebetulan dicetak tepat hari ini setahun lalu) dan peran besarnya dalam menghantarkan kemenangan atas Genoa membuatnya dianugerahi sebagai Pemain Terbaik Februari Musim 2015/1.
Ia tentunya ingin mengulang kembali performa seperti itu kali ini dan membangun kepercayaan diri yang didapat dari sepakan mautnya dalam Derby d’Italia.

Sementara itu buat Crotone, Diego Falcinelli menikmati satu hari yang tak akan segera ia lupakan pada laga kandang terakhir melawan Empoli, sang penyerang mencetak trigol perdanaya di Serie A.
Falcinelli, yang sedang dalam masa peminjaman di Rossoblu dari Sassuolo, berperan dalam setengah dari keseluruhan gol yang diraih timnya musim ini, menyarangkan delapan gol dan memberikan dua umpan berbuah gol.