10 Maret 2017
Sebagian pertandingan bisa menentukan perjalanan semusim, sebagiannya juga bisa menghasilkan emosi selama 90 menit yang membekas sepanjang tahun, sebagian lagi sebegitu pentingnya karena akan ditonton kembal setelah beberapa bulan kemudian sebagai titik balik perjalanan di musim itu.
Kemenangan 2-1 yang ditentukan di penghujung laga semalam atas Milan di Juventus Stadium bisa disebut memenuhi semua kriteria di atas.
Dalam pertandingan yang dipenuhi dengan drama, peluang-peluang tak terhitung banyaknya dan dan dua kubu yang selalu berseteru, perlu gol penalti Paulo Dybala sebagai tendangan terakhir di laga ini untuk membungkus kemenangan bagi tuan rumah, sebuah akhir yang manis dari pertandingan yang sangat menghibur.
Lesakan gol Medhi Benatia setelah laga berjalan setengah jam di akhir satu pergerakan yang mulus menempatkan Juve di jalur yang benar menuju kemenangan kandang ke-31 secara beruntun namun segera dibalas oleh gol penyeimbang Carlos Bacca menjelang turun minum. Serentetan aksi penyelamatan oleh kiper Milan Gianluigi Donnaruma menjaga skor imbang hingga detik-detik akhir, tapi Juventus tidak mau gagal untuk kedua kalinya secara berturut-turut dalam waktu satu pekan.
Bianconeri mendominasi jalannya laga sejak peluit pertama, terus membongkar Milan di sepanjang 45 menit pertama, dimana Marko Pjaca, yang bahkan belum masuk susunan pemain utama sampai setengah jam sebelum kick-off, maju ke depan, memaksa Donnarumma beraksi saat laga baru berjalan empat menit.
Peluang kedua, ketiga dan keempat datang tak lama berselang. Pergerakan menerobos yang menakjubkan oleh Paulo Dybala melintasi tengah lapangan membuka pertahanan Rossoneri, namun sang pemain Argentina yang sempat mengumpan kepada Pjaca hanya bisa menyaksikan sepakan melengkung pria Kroasia melenceng beberapa inci dari gawang sementara Donnarumma dan bek tengah Cristian Zapata harus berupaya maksimal untuk menggagalkan Dybala mencetak golnya sendiri beberapa saat kemudian.
Bianconeri tak henti-hentinya melancarkan serangan, Pjaca melompat tinggi untuk mengarahkan bola dengan baik ke arah Gonzalo Higuain yang sepakan setengah volinya sekali lagi mampu ditangkap penjaga gawang Milan.
Namun meski kedua Gianluigi sama-sama sibuk, tak ada yang dapat dilakukan Gianluigi yang lebih muda terhadap gol pembuka pada laga ini yang datang dari salah satu sumber yang tak diduga dari sebuah pergerakan yang diawali dan ditutup oleh dua pemain bertahan.
Menyambut umpan liar di lini tengah, Medhi Benatia menusuk ke wilayah Milan dengan satu hal di pikirannya. Mengalirkan bola ke sisi kanannya, sang pemain Maroko menerobos masuk ke kotak penalti lawan dimana di sana ia menyambut umpan lambung manis oleh Dani Alves.
Karena bendera offside tidak diangkat dan lini bertahan Milan tak bergerak, Benatia menyelesaikan apa yang telah ia mulai dengan cantik, menghujamkan bola ke pojok bawah gawang dengan tendangan voli.
Akan tetapi, saat menjelang turun minum, tuan rumah yang dominan harus membayar mahal kemampuan mereka mencetak cuma satu gol dari peluang yang tak terhitung banyaknya ketika Carlos Bacca melesatkan umpan cerdas Gerard Deulofeu melewati sela kaki Gianluigi Buffon untuk menyamakan skor.
Pertandingan di babak kedua berjalan serupa dengan babak pertama dimana tim asuhan Massimiliano Allegri jelas lebih menguasai laga. Pjaca yang seperti sebelumnya mendapatkan bola hampir menciptakan gol kedua Juve. Milan membutuhkan dua baris pertahanan untuk menghadang tembakan Sami Khedira setelah menyambut bola dari gocekan dan umpan silang sang pemain Kroasia.
Dari sana dimulailah keganasan di depan gawang Milan. Pjaca melesatkan tembakan yang melebar beberapa inci dari sudut sempit dan melepaskan pula sebuah voli keras yang hanya melewati tiang gawang, sementara tendangan Miralem Pjanic ditepis ke atas mistar gawang oleh Donnarumma dan sundulan Leonardo Bonucci dimentahkan dari target.
Banyak suporter tuan rumah mengira bahwa ini bukan malam tim kesayangan mereka pada menit ke-70 ketika Donnarumma lagi-lagi menampilkan aksi-aksi heroik lagi demi menahan upaya Sami Khedira sebelum kembali berdiri untuk menepis tendangan gunting spektakuler Higuain yang mencoba menyelesaikan bola muntah.
Tapi ini adalah Juventus yang kita bicarakan.
Meski pertandingan sepertinya akan berakhir imbang, sebuah akhir yang mendebarkan menggemparkan Juventus Stadium yang belum pernah terjadi sebelumnya musim ini.
Sebuah penyelamatan gemilang oleh Donnarumma mementahkan usaha Higuain nampaknya menjadi akhir segalanya namun bola memantul di pergelangan tangan salah satu pemain Milan di menit terakhir perpanjangan waktu.
Dybala sukses mengeksekusi tendangan dari titik putih, Juventus masih tak tersentuh di kandanganya sendiri.
Malam bernuansa hitam-putih yang luar biasa.