12 April 2017
JUVE SEMPURNA
Untuk dapat mengalahkan Barcelona 3-0 anda perlu memberikan performa yang sempurna. Tidak perlu dipertanyakan lagi, itulah yang dilakukan Juventus pada Rabu dini hari dengan tiap pemain yang mengenakan seragam hitam putih memberikan permainan terbaik mereka.
Ketika Bianconeri memberikan performa teratas, mereka sangat sulit untuk dibendung, bahkan oleh tim kelas dunia seperti Barcelona.
Segera menyerang dan unggul lebih dulu selalu menjadi hal penting dalam laga seperti laga kemarin dan gol Paulo Dybala di menit ke-7 dan 22 menciptakan warna yang cerah untuk sepanjang malam.
Bagian paling impresif dari kemenangan kemarin malam, bagaimanapun juga, adalah cara Juve dapat mengeluarkan semua kemampuan di serangan, lini tengah dan pertahanan hingga peluit akhir, yang pada akhirnya memberikan sedikit kesempatan bagi Barca untuk berkreasi.
Tidak membuat kesalahan, bermain tandang di Camp Nou pekan depan akan menjadi tantangan berbeda – kebangkitan Blaugrana atas PSG di babak sebelumnya menjadi pelajaran yang harus dipetik – tetapi keunggulan 3-0 Juve dan Barca tanpa gol tandang membuat Bianconeri memegang kendali untuk memperpanjang perjalanan mereka yang luar biasa di Liga Champions.
DWIGOL DYBALA
Juventus vs Barcelona akan selamanya diingat sebagai momen dimana Paulo Dybala mencuri perhatian di Liga Champions.
Dua ayunan magis dari kaki kirinya, yang sering menjadi penentu di Serie A, menyebabkan kehebohan di panggung tertinggi Eropa.
La Joya kini menggandakan catatan golnya di kompetisi utama benua biru tersebut untuk musim 2016/17 dengan empat gol atas namanya (lima termasuk musim lalu) dan memberikan ancaman untuk menjadi kekuatan baru di level ini dalam beberapa tahun mendatang.
Hati-hati, dunia!
KECEMERLANGAN BUFFON
Siapa yang di usia 39 tahun masih memiliki reaksi cepat dan tajam untuk menggagalkan peluang jarak dekat Andres Iniesta dan Luis Suarez – di antara penyelamatan berkelas lainnya – dan menjaga tetap tidak kebobolan dari tim dengan serangan terbaik di Eropa?
Kita sebenarnya tidak perlu terkejut lagi dengan kehebatan San Gigi, tetapi kita sudah sepatutnya sangat bersyukur.
Bahwa kehebatan sang legenda terus berlanjut...
PERTAHANAN YANG MEMBANGGAKAN
Kemarin malam juga menjadi pertempuran antara pertahanan paling tangguh Eropa dan lini serang tersubur di Eropa. Tetapi, yang disebut pertama tersebut muncul sebagai yang terbaik.
Sementara Buffon tampil dengan gagah di antara tiang gawang, para penjaga di depannya, satu demi satu, tampil sangat luar biasa.
Giorgio Chiellini layak menerima banyak pujian dengan mencetak gol ketiga Juve di satu ujung lapangan serta membuat delapan sapuan (tertinggi di laga) di ujung lainnya.
Leonardo Bonucci juga tidak memberikan kesempatan bagi lawan di sepanjang 90 menit dan lebih dari memainkan bagiannya dengan tiga intersepsi.
Pusat pertahanan Italia yang solid ini diapit oleh dua bek sayap flamboyan asal Brazil, yang juga melakukan tugas sempurna di pertahanan: Dani Alves tujuh kali mengambil kembali penguasaan bola dan Alex Sandro membuat enam tekel – tertinggi di laga.
Sementara itu, Sami Khedira dan Miralem Pjanic memberikan perlindungan sempurna di depan mereka: Sami memotong tiga kali operan Barca dan Miralem memenangkan kembali bola tujuh kali – tertinggi di laga bersama dengan Dani Alves.
Memang, rahasia di balik kekuatan defensif Juve adalah bahwa itu dimulai di depan dan cara dari empat pemain di depan juga menerapkan tekanan terhadap bola di area lebih ke depan secara terus menerus membuat tim tamu keluar dari zona nyaman mereka.
MAX SANG AHLI
Enam poin unggul di puncak klasemen Serie A dengan satu tempat di final Coppa Italia dan kini unggul agregat di perempat-final Liga Champions, tidak diragukan lagi bahwa Massimiliano Allegri memandu Juventus ke arah yang benar.
Untuk tetap berada di seluruh kompetisi di periode akhir musim ini adalah pencapaian yang tidak mudah, tetapi itulah yang Juve saat ini lakukan dan mereka tidak berkeinginan untuk mengendurkan kekuatan.
Maju terus, Bianconeri!
