22 Desember 2016
BIASA JUARA
Juventus dan Milan adalah dua klub yang paling sering tampil di Final Piala Super: 12 kali untuk Bianconeri dan 10 untuk Rossoneri, mengangkat trofi tujuh dan enam kali dalam masing-masing sejarah kedua klub.
Juve memiliki catatan baik dalam kompetisi ini, menjuarainya dalam tiga dari empat tahun terakhir (2012, 2013 dan 2015), sementara Milan paling baru mencicipi kesuksesan di Piala Super pada tahun 2012 saat Massimiliano Allegri bertindak sebagai pelatih mereka.

Pertemuan keduanya yang paling mengesankan terjadi pada Final 2003 di hadapan publik yang memenuhi Giant Stadium di East Rutherford, New Jersey. Bianconeri akhirnya keluar sebagai juara pada sore itu, setelah David Trezeguet membalas penalti Andrea Pirlo di babak tambahan waktu sebelum akhirnya armada Marcelo Lippi merengkuh gelar juara melalui adu penalti (5-3). Kemenangan tersebut menjadi salah satu kisah luar biasa Piala Super yang diceritakan **di sini**.
PERFORMA SAAT INI

Bianconeri memimpin liga dengan 42 poin dari 17 pertandingan perdana, sembilan poin di atas Milan (33), yang duduk di posisi kelima.
Sejak menderita kekalahan 3-1 dari Genoa di awal bulan ini, Juve menikmati Desember yang baik sejauh ini, menang dalam empat pertandingan terakhir di semua kompetisi: Atalanta, Torino dan Roma di Serie A dan Dinamo Zagreb di Liga Champions.
Milan sedikit kurang baik dalam pekan-pekan terakhir ini, kalah tandang dari Roma dan imbang di kandang melawan Atalanta (0-0) sejak menang atas Crotone pada 4 Desember.
PARA SPESIALIS PIALA SUPER JUVE

Dengan enam gelar Piala Super atas namanya (lima bersama Juventus dan satu bersama Parma), Gianluigi Buffon berbagi rekor jumlah kemenangan pada kompetisi ini dengan mantan pemain Inter dan Lazio, Dejan Stankovic. Kejayaan ketujuh pada Jum’at ini akan menjadikan Gigi berada di peringkat pertama.
Tiada pemain yang pernah mencetak gol lebih banyak dari tiga di Piala Super, tapi itulah yang diincar Gonzalo Higuain pada Jum’at nanti, Pipita saat ini telah mencetak dua gol di kompetisi ini, setelah menyarangkan dua gol ke gawang Juve pada 2014.

Mario Mandzukic memiliki catatan gemilang di kompetisi-kompetisi Piala Super di Eropa, juara tiga kali dalam empat musim terakhirnya di Jerman (bersama Bayern pada 2012), di Spanyol (bersama Atletico Madrid pada 2014) dan di Italia (bersama Juventus pada 2015).
Mandzukic dan Paulo Dybala sama-sama telah menorehkan kenangan dalam Piala Super tahun lalu, mencetak gol dalam debut mereka berseragam Bianconeri demi mengamankan kemenangan 2-0 atas Lazio di Shanghai.
PEMAIN UTAMA MILAN

Di usia yang masih belia, 17 tahun, Gianluigi Donnarumma sudah tampil sebanyak 48 kali di tim utama. Sang kiper tim nasional Italia itu tak pernah kebobolan dari sepertiga jumlah penampilannya itu (16).
Carlos Bacca adalah pencetak gol terbanyak Milan sepanjang 2016. Sang penyerang Kolombia telah menemui target 17 kali selama tahun kalender ini di semua kompetisi.

Sementara itu Suso adalah pemain Rossoneri yang aktif memberi kontribusi bagi sebagian besar jumlah gol di musim ini, mencetak lima dan mengirim enam umpan berbuah gol.
Giacomo Bonaventura duduk di puncak daftar klasemen Serie A untuk gocekan sempurna pada musim ini (51), sementara nama Gianluca Lapadula mengemuka karena rasio golnya: satu dalam setiap 123 menit.
DUEL DARI BANGKU PELATIH

Massimiliano Allegri telah menjuarai dua final Piala Super: Pada 2011 bersama Milan dan 2015 bersama Juventus. Sebelum dirinya, hanya Fabio Capello yang telah memenangkan kompetisi ini bersama dua klub berbeda.
Sementara itu Vincenzo Montella memiliki pengalaman mengangkat trofi sebagai seorang pemain: Pada 2001 bersama Roma, bahkan mencetak satu gol dalam kemenangan 3-0 atas Fiorentina tersebut.
Melihat secara keseluruhan, Montella telah memenangkan hanya tiga dari 16 pertemuannya dengan Juventus sebagai seorang pelatih.