26 September 2017
Juventus akan mencari kemenangan pertama mereka di Liga Champions UEFA, saat mereka menjamu Olympiacos di Allianz Stadium pada laga kandang perama mereka di kompetisi ini.
Bianconeri telah tampil dengan luar biasa di kancah domestik, memenangkan seluruh laga mereka dan berharap bahwa mereka dapat mengalihkan performa impresif tersebut ke pentas Eropa.
Sebaliknya, Olympiacos menjalani awal musim yang maju-mundur sejauh ini, memenangkan dua laga, imbang dua kali dan satu kali mengalami kekalahan. Laga terakhir mereka memperlihatkan kegagalan mereka mempertahankan keunggulan 2-0 atas AEK Athens dan berbalik kalah 3-2. Hasil yang membuat mereka berada di posisi keempat klasemen dan lima poin di belakang AEK yang menjadi pemuncak klasemen sementara.
Pada laga pertama Grup D, Olympiacos kalah 3-2 dari Sporting Lisbon di kandang, dengan tertinggal tiga gol di babak pertama. Serangan telat dari tim menjadikan mereka mampu mengejar dua gol di menit 89” dan 93”, tetapi itu tidak cukup untuk menghindarkan mereka dari kekalahan.
Olympiacos menggantikan pelatih mereka pada hari Senin dengan mantan pemain dan pelatih mereka, Takis Lemonis, yang akan memulai petualangan keempatnya di klub dengan melawan Juventus.
Pemain kunci bagi tim Yunani ini tidak diragukan lagi adalah pemain nomor 10 mereka, Marko Marin. Gelandang berusia 28 tahun ini mencuat pertama kali 10 tahun lalu bersama Borussia Monchengladbach, dan membangun reputasi menjanjikan atas namanya. Akan tetapi, setelah bertualang ke berbagai klub seperti Chelsea, Sevilla dan Fiorentina, sang playmaker ini akhrinya menemukan tambatannya di Olympiacos.
Nama lainnya yang mungkin diingat oleh pendukung Bianconeri, adalah kapten mereka, Alberto Botia, yang mencetak gol melawan Juve tiga tahun lalu. Sebagai tambahan, pemain Kroasia, Hrvoje Milic, menghabiskan musim lalu di Fiorentina, sementara gelandang Panagiotis Tachtsidis bermain di Italia dalam tujuh tahun terakhir karirnya bersama tidak kurang dari delapan klub termasuk Roma, Torino dan Genoa.
Pemain paling terkenal yang pernah mengenakan kedua seragam hitam putih dan merah putih mungkin adalah seorang penyerang, Darko Kovacevic. Pemain asal Serbia ini mencetak 26 gol dalam 71 laga bersama Bianconeri, antara tahun 1999-2001. Kovacevic adalah pencetaj gol terbanyak klub dalam kampaneye Piala UEFA 19990-2000, dan di luar Eropa Ia paling dikenal dengan dwigol nya dalam kemenangan tandang 2-1 melawan rival Serie A, Inter Milan.
Terakhir kali Juventus bertemu Olympiacos di Allianz, **itu menjadi pertandingan yang dramatis**. Saat itu Bianconeri membutuhkan kemenangan untuk lolos kualifikasi fase grup. Di satu titik, Nyonya Tua hampir keluar dari kompetisi saat tim tamu memperoleh keunggulan mengejutkan 2-1!
Akan tetapi, Juventus mampu membalikkan keadaan segera setelah tertinggal, dengan dua gol dalam satu menit melalui satu gol bunuh diri dan gol Paul Pogba untuk memenangkan laga 3-2.
Sebelum kemenangan dramatis pada tahun 2014/15, terakhir kali kedua tim bertemu di Turin berubah menjadi **pertandingan dengan skor terbesar yang dicatatkan Juventus di Liga Champions hingga saat ini**. La Vecchia Signora menang dengan skor telak 7-0 di tahun 2003, di laga terakhir fase grup musim itu, dengan para pencetak golna adalah David Trezeguet (x 2), Fabrizio Miccoli, Enzo Maresca, Marco Di Vaio, Alessandro Del Piero dan Marcelo Zalayeta.
- Juventus belum terkalahkan di 19 pertandingan kandang di Liga Champions dan 23 laga di seluruh kompetisi UEFA.
- Rekor Bianconeri secara keseluruhan melawan Olympiacos di Liga Champions adalah: enam kemenangan, dua hasil imbang dan dua kekalahan.
- Total sebanyak 21 gol telah dicetak melawan Olympiacos, sementara mereka telah mencatatkan 9 gol.
- Ini adalah musim ke-18 Olympiacos di fase grup Liga Champions
- Klub Piraeus ini harus berlaga dulu di babak kualifikasi ketiga dan babak play-off untuk mencapai fase grup, masing-masing mengalahkan FK Partizan dan HNK Rijeka.
- Olympiacos telah memenangkan tiga dari empat laga tandang Eropa mereka.
