20 November 2016
- SUPER MARIO!
Kemenangan telak 3-0 pada Minggu dini hari (20/11) atas Pescara menyempurnakan catatan 12 kemenangan dari 14 pertandingan buat Juventus sejauh ini pada musim ini dan keempat kalinya secara beruntun sejak kalah dari Milan di akhir bulan lalu.
Salah satu aspek yang memuaskan dalam kembalinya tim ke jalur kemenangan adalah sentuhan magis Mario Mandzukic akhir-akhir ini. Konsisten sebagai pencetak gol-gol krusial musim lalu, gol-gol bertubi-tubi Mario pada bulan November ini menjadi berita baik bagi setiap orang, baik di level klub maupun nasional.

Lesakan sang pria Kroasia di babak kedua pada Minggu dini hari, meski tidak spektakuler, adalah suatu demonstrasi seperti apa pemain Juve bernomor punggung 17 itu mulai dari penempatan diri yang sempurna di kotak penalti lawan kepada penyelesaian penuh insting dan suatu tanda bahwa dirinya mulai menemukan kembali performa terbaiknya tepat di waktu musim memasuki tahapan yang kirits.
Dengan juga memberikan umpan berbuah gol bagi gol pembuka Sami Khedira – pertandingan Minggu dini hari menandai peristiwa pertama dimana ia mencetak gol dan mengawali sebuah gol di laga yang sama – Mandzukic kini berperan dalam empat gol (tiga gol dan satu umpan berbuah gol) dalam empat penampilan terakhirnya di liga.
Karena laga-laga penting akan menjadi semakin ketat dan cepat pada pekan-pekan berikutnya, Mandzukic adalah pemain yang akan kembali menjadi pencetak dan penyusun gol Bianconeri.
- SEHR GUT, SAMI (BAGUS SEKALI, SAMI)
Sami Khedira mulai membangun dirinya sebagai salah satu keistimewaan dalam perjalanan hidup Juventus: Ketika ia mencetak gol, Juventus menang. Golnya pada dini hari tadi menjadi gol kedelapan Sami di Serie A untuk klub, setengah di antaranya adalah gol pertama dalam laga, seperti pertandingan Minggu dini hari itu, di momen ketika Pescara nampak mampu mempertahankan bersihnya gawang mereka setidaknya hingga jeda turun minum.
Seperti halnya Mandzukic, sang pemain Jerman mencetak gol dan memberi umpan gol untuk pertama kalinya selama mengenakan seragam Juventus dan bentuk gol tersebut adalah gaya klasik Khedira; merangsek masuk dari posisi kanan-dalam di lini tengah, sikap tenang untuk membidik target di tiang jauh dan kualitas untuk membuat gol terjadi dengan sisi luar kakinya.

Apa yang ditampilkan Sami lebih dari cukup untuk menganugerahinya sebagai pemain terbaik pada pertandingan tersebut menurut pemungutan suara di akun Twitter **@juventusfcen**, mendapat 46% suara.
Sehr Gut, Sami, benar-benar sangat baik.
- REKOR MENANG KANDANG BERLANJUT
Dengan mengalahkan Napoli tiga pekan yang lalu, pasukan Massimiliano Allegri memastikan ini adalah tahun penuh kemenangan sejak mereka kehilangan poin di rumah sendiri.

Kemenangan lainnya pada Minggu dini hari mencatatkan 23 kemenangan secara beruntun di Serie A di Juventus Stadium, kemenangan beruntun terlama di lima liga divisi utama terbaik Eropa, mencetak 55 gol selama itu.
Karena hanya Atalanta dan Roma yang akan bertandang ke Turin sebelum habisnya tahun kalender ini, para juara kini akan memfokuskan perhatian mereka untuk menyempurnakan tahun 2016 di sebuah stadion yang hanya tahu tentang kesuksesan saja.
- HERNANES YANG MEMUKAU
Hernanes sedang bagus-bagusnya saat ini dan kami tidak hanya berbicara soal selebrasi salto kerennya itu!
Tendangan keras jarak jauh sang pria Brazil tak diragukan lagi menjadi sorotan pada pertandingan itu dan sorotan terbaik dari kiprahnya di musim ini sejuah ini.
Sang gelandang sudah tampil sebanyak enam kali untuk Bianconeri musim ini dan penampilannya pada Minggu dini hari adalah satu di antara yang terbaik sejuah ini seperti halnya catatan rekor pribadinya melawan Pescara; sang Profeta mencetak gol dan memberi umpan gol empat kali dalam tiga pertandingannya melawan tim Abruzzo itu.
- SEJARAH BUAT KEAN

Sejak masuk di jajaran skuat utama untuk pertama kalinya pada 15 Oktober untuk lawatan Udinese, ada satu tingkat keniscayaan seputar kehadiran sang penyerang berusia 16 tahun, Moise Kean.
Absennya Paulo Dybala saat ini dan kemampuan menjaga energi yang dimiliki Mario Mandzukic menjelang lawatan ke Sevilla di Liga Champions Rabu dini hari nanti akhirnya memberikan kesempatan kepada pemuda ini tampil dan memberi kepuasan kepada publik tuan rumah.
Menggantikan Mandzukic di menit ke-84, Kean yang mengenakan seragam bernomor punggung 34, menjadi pemain pertama kelahiran setelah tahun 2000 yang tampil di sebuah laga Serie A, sekaligus masuk dalam sejarah sebagai pemain termuda Bianconeri yang tampil dalam usia 16 tahun, delapan bulan dan 23 hari.
Di penghujung tahun kalender ini, sang pemain depan kelahiran Vercelli melakukan penampilan perdananya sebagai seorang Bianconero tepat 21 tahun sejak Gianluigi Buffon, yang diistirahatkan pada pertandingan tersebut, melakukan debutnya di Serie A untuk Parma; dengan kata lain, kapten legendaris kita memulai karirnya lima tahun sebelum Kean dilahirkan.