talkingpointsjuveroma.jpg

#JuveRoma: lima poin penting

SHARE
#JuveRoma: lima poin penting
#JuveRoma: lima poin penting
#JuveRoma: lima poin penting
  1. HIGUAIN... LAGI!
higuain_juventus-roma_dic2016_2.jpg

Gonzalo Higuain mampu mencetak gol dengan cara bagaimanapun tapi gol penentu kemenangan pada Minggu dinihari (18/12) ke gawang Roma merupakan salah satu contoh ciri khasnya.

Lebih menyerupai gol ke gawang Torino pada akhir pekan sebelumnya, melewati seorang bek lawan sembari mengontrol bola sambil berputar sebelum menghujamkannya ke dalam gawang, gol penentu Higuain kali ini seluruhnya hasil usahanya sendiri.

Ketika sang pemain Juventus bernomor punggung 9 itu menerima bola dari Sami Khedira di jarak 26 meter dari gawang, nampak ada beberapa pilihannya untuk disamping mengembalikan bola ke belakang dan berlari masuk ke area kotak penalti lawan.

Akan tetapi, campuran antara kekuatan dan keberuntungan yang membuat Daniele De Rossi yang mengawalnya terjatuh, sementara pergerakan Mario Mandzukic membuka ruang dan tiba-tiba Pipita berada pada situasi satu-lawan-satu dengan bek tengah Roma, Kostas Manolas. Dalam tiga sentuhan, Juve pun unggul dan Higuain mengleksi gol ke-10-nya di Serie A musim ini.

stats_juventus-roma_dic2016_2.jpg

Sentuhan pertama meloloskannya dari Kevin Strootman, yang kedua menaklukkan Manolas, yang ketiga, sepakan mulus dengan kaki kirinya yang bersarang ke dalam gawang lawan demi membuat seisi Juventus Stadium berdiri.

Setelah sempat tidak mencetak gol di sepanjang bulan November, sang pemain Argentina kini mencetak empat gol dalam tiga pertandingan terakhirnya dan menemukan kembali performanya di waktu yang sangat tepat. Mungkinkah terjadi gol penentu kemenangan di Piala Super nanti?

  1. 100 UNTUK 2016!

Tahun 2016 cukup baik kepada Juventus, menghasilkan Scudetto kelima beruntun dan juara domestik ganda kedua beruntun yang menorehkan sejarah.

2016 memberi pemecahan rekor 15 kemenangan beruntun, menjauhkan mereka dari pertengahan ke puncak klasemen dalam waktu beberapa bulan saja.

2016 mengkonfirmasi status Gianluigi Buffon sebagai salah satu kiper terbaik di generasinya setelah bermain selama 973 menit tanpa kebobolan, sebuah rekor Serie A.

Dini hari tadi di Juventus Stadium yang tak tergoyahkan, Bianconeri menambah koleksi capaian mengagumkan.

Kemenangan atas Roma tak hanya mengamankan poin ke-100 para juara itu di liga pada tahun kalender ini (33 kemenangan, satu imbang) melainkan juga membuat mereka menyamai rekor klub berupa jumlah kemenangan kandang beruntun (25). Rekor sebelumnya terjadi dalam rentang waktu Agustus 2013 hingga November 2014.

Sejak bermain imbang dengan Frosinone pada 23 September 2015, pertandingan terakhir dimana dua poin hilang di kandang, pasukan Massimiliano Allegri telah menjaga catatan 15 pertandingan tanpa kebobolan dan mencetak gol 60 kali dengan rata0rata 2,3 gol per-pertandingan. Semoga terus berlanjut.

  1. DANIELE YANG MEMUKAU

Berkelas, tenang, tepat waktu dalam merebut bola dan juga mencetak gol di penghujung laga, Rugani dengan cepat berkembang menjadi pemain bertahan luar biasa yang diyakini Massimiliano Allegri memiliki segalanya untuk menjadi seorang pemain kunci Juventus di masa yang akan datang, dan, setelah serangkaian penampilan memukau baru-baru ini oleh anak muda ini, mudah mengetahui apa alasannya.

rugani_juventus-roma_dic2016.jpg

Ditugaskan mengawal pencetak gol terbanyak saat ini, Edin Dzeko (12 gol) pada laga Minggu dini hari, pemain Juve bernomor 24 ini, bersama Giorgio Chiellini, menjalankan tugasnya dengan sangat baik, keduanya membatasi gerak tim tamu yang tampil baik agar tidak banyak berkesempatan melakukan percobaan terhadap gawang kapten mereka.

Pada akhir pertandingan Rugani tercatat melakukan delapan sapuan bola, lima kali mencuri bola dan hanya melakukan satu pelanggaran. Ini menawarkan demonstrasi sempurna kecerdasan, kejelasan dan kualitas bertahannya yang efisien. Anda mungkin harus sudah menyaksikan baik-baik tekanan-tekanan Daniele terhadap lawan, tapi lagi-lagi, itulah seni bertahan yang baik.

Itulah penampilan luar biasa dari seorang pemain yang akan menjadi bagian penting masa depan Juventus sampai setidaknya tahun 2021.

  1. JUARA MUSIM DINGIN

Pada 18 Desember 2015, Juve sudah melakoni enam laga yang kemudian menyusun 15 kemenangan beruntun dan setelah mengalahkan pimpinan liga, Fiorentina, 3-1, Juve saat itu duduk di peringkat keempat Serie A.

Percepat setahun kemudian, Bianconeri menguasai tempat pertama liga dengan memimpin tujuh poin unggul atas Roma, sembilan poin atas Milan di tempat ketiga.

B007.jpg

Dengan tujuh belas laga sejak awal musim ini, pasukan Allegri kini dipastikan mengakhiri putaran pertama liga sebagai pemimpin Serie A. Menurut mitos, tim yang berada di puncak klasemen liga di separuh musim menjuarai 12 dari 13 gelar juara sebelumnya, dengan pengecualian bagi Napoli pada musim lalu.

Jika Sang Nyonya Tua mengalahkan Rossoneri di Doha pada ajang Final Piala Super pada akhir pekan depan, maka semua target awal musim telah disapu habis, yakni mencapai babak 16 besar Liga Champions sebagai juara grup, memuncaki Serie A dan mengangkat sebuah trofi.

  1. BUFFON... LAGI!

Setelah memenangkan laga krusial di kandang atas rival penantang gelar Scudetto musim ini, wajar kiranya jika artikel Lima Poin Penting pekan ini ditutup sekali lagi oleh sang kapten.

Laga dini hari tadi adalah laga Buffon tanpa kebobolan yang ke-200 untuk Juventus dalam sebuah pertandingan yang ia tampil di dalamnya selama 90 menit penuh. Meski jarang terancam oleh serangan Roma, sang Numero Uno kita benar-benar menampilkan kemampuan-kemampuan atletiknya yang tidak diragukan lagi dengan cara yang mengagumkan ketika laga memasuki akhir, bergegas keluar dari gawangnya untuk melompat dan memantulkan bola kembali ke tengah lapangan permainan demi menggagalkan sebuah sepak pojok Giallorossi.

Tidak semua pahlawan super mengenakan jubah.

Item Terkait