27 Oktober 2016
- MARCHISIO TELAH KEMBALI
Bila anda belum tahu, sumber semua pembicaraan pasca laga ini datang dari para suporter di akun **Twitter** dan Facebook resmi Juventus.
Jadi ketika kami menerbitkan pertanyaan di Facebook pada Rabu malam soal lima topik apa saja yang akan didiskusikan pada Juventus.com di hari berikutnya, beberapa orang di antara anda semua menyebut satu poin saja cukup untuk merangkum seluruh aksi pada Kamis dini hari (27/10) itu: Kembalinya Claudio Marchisio.
Mengenakan kembali seragam hitam-putih untuk pertama kalinya setelah 192 hari sejak mengalami cedera saat Juventus menggasak Palermo pada April lalu, kesabaran Marchisio dan para pendukung Juve mendapat penghargaan pada Kamis dini hari ketika pemain bernomor punggung 8 itu kembali diturunkan di lini tengah melawan Sampdoria di Juventus Stadium.
Sementara para kolega seperti Giorgio Chiellini, Juan Cuadrado, Miralem Pjanic dan Mario Mandzukic pada akhirnya mencuri perhatian karena kontribusi kreatif dan gol mereka, kehebohan yang menyambut diumumkannya nama Claudio sebelum laga dimulai dan tepuk tangan berdiri yang menghantarnya keluar dari lapangan saat laga tersisa 20 menit menjadi momen-momen indah dalam malam laga yang bertuah banyak gol bagi tim juara.
Meski perlu beberapa pekan lagi sebelum kita menyaksikan Marchisio berlaga selama 90 menit penuh, penampilannya pada Kamis dini hari mengingatkan kembali akan keseimbangan dan ketenangan yang ia bawa ke lini tengah, menyempurnakan 88% operannya serta meraih kembali penguasaan bola dengan angka tertinggi pada pertandingan tersebut sebanyak sembilan kali.
Selamat datang kembali, Claudio.
- KAPTEN CHIELLO!
Ada sesuatu yang membuat ban kapten terlihat membawa kemampuan terbaik Giorgio Chiellini. Dua golnya pada Kamis dini hari – baik melalui sundulan maupun dari bola mati – menandai gol keempat dan kelima Chiello selama menjabat sebagai kapten, menambahkan catatan terkahirnya mencetak gol lewat tendangan keras ke gawang lawan yang sama pada laga terkahir musim lalu.
Laga Kamis dini hari itu itu menjadi ajang raihan dua golnya yang kedua selama karirnya, yang pertama terjadi pada April 2008, dan laga itu juga menyajikan turunnya kembali dirinya ke susunan pemain utama buat sang pemain veteran Bianconeri setelah menepi pada laga melawan Milan dan saat menang atas Udinese dan Lyon pada pekan-pekan terakhir.
Pada intinya, inilah contoh sempurna memimpin dengan keteladanan.
- SUPER MARIO CETAK SKOR
Sebuah tandukan keras untuk membuka skor, daya jelajah tak kenal lelah, naluri membunuh yang konstan di area penalti lawan, laga Kamis dini hari juga menyajikan Mario Mandzukic yang tampil memukau yang menjadikannya seorang pemain kunci bagi Bianconeri sejak tiba dari Atletico Madrid pada musim panas 2015.
Beroperasi sebagai pemain depan dalam, sang pria Kroasia nampaknya kembali kepada performa terbaiknya saat melawan Sampdoria, menutup aksi gocekan Cuadrado di wilayah sayap musuh dengan tandukan keras, cepat dan sangat tepat ke arah kiri.
Sebuah gol perdana di liga musim ini untuk menambah kedigdayaan Juve adalah hadiah bagi upaya keras Mario, juga sebagai pengingat akan kecenderungannya mencetak gol-gol penting bagi Bianconeri, dan karena Paulo Dybala harus menepi hingga setidaknya pertengahan November, keampuhan trio Mandzukic-Higuain-Cuadrado akan memastikan absennya La Joya tidak terlalu membuat tim merasa kehilangan.
- CUADRADO HEBAT
Dari satu sayap ke sayap lain, Juan Cuadrado membuktikan sekali lagi mengapa para fans Juve begitu ingin membawanya kembali ke tim selama musim panas lalu.
Pada pekan lalu sang pemain Kolombia mencetak gol penentu kemenangan di akhir laga saat melawan Lyon dan sumbangsih kreatifnya hadir sekali lagi dengan dua umpan berbuah gol (assist) buat Mandzukic dan Chiellini yang menghasilkan gol pertama dan terakhir Juve pada laga tersebut.
Gerakan lincah, kecepatan melesat dan umpan silang jitu untuk gol pembuka adalah murni upaya Cuadrado dan penanda yang paling jelas bahwa Juan mulai beraksi. Dengan adanya Dani Alves di belakangnya, anda akan kesulitan mencari kombinasi sisi kanan yang lebih baik lagi saat ini...
- SULAP MIRALEM (LAGI...)
Pada laga yang menampilkan banyak sekali penampilan berkualitas tinggi itu, tidaklah mengejutkan bahwa poin kelima dan terakhir kita kali ini didedikasikan pada pemain lainnya, Miralem Pjanic.
Sang pemain Bosnia mencetak gol dan memberi umpan berbuah gol di satu pertandingan untuk kedelapan kalinya selama berkarir di Serie A dan sebagai trio lini tengah paling tangguh Juve, Pjanic menambahkan aksi cantik pada naluri dan talenta menyerangnya serta strategi-strategi Massimiliano Allegri untuk sisa musim ini.
Dengan adanya Marchisio di basis segitiga lini tengah, Sami Khedira yang menyuplai bola secara dinamis dari lini ke lini dan Miralem yang ditugasi mengumpan para figur seperti Mandzukic, Cuadrado, Higuain dan Dybala di lini serang, Bianconeri dapat bergantung pada lini tengah berlevel top ini.
Apalagi jika Stefano Sturaro dan Kwadwo Asamoah kembali benar-benar bugar dan Mario Lemina serta Hernanes yang sudah menampilkan pilihan kualitas lini tengah Juve musim ini, hanya sedikit tim lain yang dapat menyaingi kekayaan gelandang Allegri; sebuah wilayah di tengah lapangan yang timnya sekali lagi tampil luar biasa pada Kamis dini hari lalu.
