15 April 2016
AJANG PEMBUKTIAN?
Kemenangan atas Frosinone dan Verona dan satu hasil imbang dengan Lazio menjadikan rata-rata perolehan poin Davide Ballardini tepat satu poin selama kiprahnya dalam tujuh pertandingan saat ia menduduki kursi pelatih tim asal Sisilia itu antara akhir November 2015 hingga awal Januari 2016.
Meski kemenangan-kemenangan pertama yang disebut tadi hadir dengan cara yang meyakinkan, berakhir 4-1, mereka kemudian mengalami rentetan kekalahan dengan total skor cukup besar dalam empat kekalahan di bawah kepemimpinannya, kebobolan total 11 gol pada pertandingan melawan Juventus, Atalanta, Sampdoria dan Fiorentina, dengan hanya mencetak satu gol (ke gawang La Viola).
Disamping Lazio, Ballardini akan melakoni laga-laga melawan tim-tim yang sama sebagaimana di paruh pertama musim ini, namun dengan tambahan tekanan serius yakni ancaman terdegradasi.
Karena itu, klub tersebut akan berusaha keras menyelamatkan diri sebisa mungkin dan berharap prestasi pria 52 tahun itu lebih baik daripada perolehan rata-rata poin sebelumnya – kebetulan yang terbaik kedua di antara enam pelatih yang memimpin Rosanero musim ini.
MENENGOK SUSUNAN PEMAIN

Bisa dipahami bahwa dengan lima pelatih berbeda memasuki tim asal Sisilia itu di antara dua masa kepelatihan Ballardini, ada sejumlah besar perubahan susunan pemain selama beberapa bulan terakhir.
Menggantikan Edoardo Goldaniga yang cedera, Sinisa Andjelkovic menempatkan dirinya sebagai pilihan pertama mitra lini bertahan Giancarlo Gonzalez dalam pekan-pekan terakhir. Begitu juga di posisi bek kiri, pemain 18 tahun Giuseppe Pezzella mampu mempertahankan diri bahkan setelah kembali bugarnya Achraf Lazaar dari cedera, yang kemudian bermain sebagai sayap kiri akhir pekan lalu saat melawan Lazio.
Berpindah ke lini tengah, Ivalyo Chocev adalah seorang pemain yang berharap mendapat waktu bermain lebih banyak, setelah selama diasuh Ballardini ia terus dimainkan namun akhir-akhir ini dibangkucadangkan sementara rekannya yang berusia 23 tahun Gaston Brugman justru lebih sering tidak diikutsertakan.
Kemampuan serba bisa Robin Quaison membuatnya sering dimainkan akhir-akhir ini, bermain di kedua sayap atau bahkan sebagai penyerang kedua, namun hukuman larangan bertandingnya akhir pekan ini membuka pintu buat penyerang Makedonia Aleksandar Trajkovski untuk memenangkan kembali kepercayaan Ballardini, setelah bermain sejak awal laga di dua laga yang diasuhnya pada musim dingin lalu.

Catatan positif buat palermo, persaingan untuk posisi-posisi di depan semakin ketat dengan kembalinya Franco Vazquez, selesai menjalani hukuman larangan bertanding, dan pemain berpengalaman dalam menyerang Alberto Gilardino.
MENENGOK SUSUNAN PEMAIN
Dalam enam dari tujuh pertandingan yang dilakoninya selama melatih Palermo, Ballardini menurunkan empat bek dan lima dari tujuh pertandingan ia menyusun timnya dalam formasi 4-3-1-2, termasuk saat kalah 3-0 dari Juventus bulan November lalu (lihat diagram di bawah ini).
Sementara itu, dalam laga pertamanya (melawan Lazio) Ballardini justru memasang 4-3-2-1, menempatkan dua pengatur pemainan di belakang penyerang tengah tunggal.
Dua formasi yang hampir mirip ini dengan keseluruhan tiga pemain depan yang siap diturunkan pada laga hari Minggu ini melawan Juventus akan menampilkan tingkat permainan serupa. Ketika kalah dari Alessandria pada bulan Desember yang lalu, Gilardino menyarangkan tiga gol, Trajkovski dua dan Vazquez bahkan mencetak dua gol dan satu assist.
Rupanya pada saat Ballardini memilih untuk menurunkan tiga bek (3-4-2-1), melawan Hellas Verona, Rosanero pulang dengan poin maksimal dan tentunya poin yang krusian dalam konteks upaya persaingan untuk tetap bertahan di Serie A.