24 Oktober 2017
Penggemar Juventus di seluruh dunia sudah mengetahuinya, tetapi Gigi Buffon pada Selasa malam di London ditetapkan sebagai Penjaga Gawang Terbaik 2017 di “The Best” FIFA Football Award serta masuk dalam FIFPro "World XI."
Ini adalah penghargaan yang hari ini dibicarakan oleh Buffon dalam wawancara eksklusif dengan Sky Sports.
“Saya sangat bahagia dan bangga untuk menerima penghargaan yang memang layak didapatkan atas apa yang telah dilakukan tahun lalu,” ujar Buffon. “Saya merasakan emosi yang bercampur aduk: kebahagiaan terbesar adalah adanya kesadaran bahwa ini tidak mungkin dapat diraih tanpa adanya klub yang sangat penting dan rekan satu tim yang kuat. Berbagi kepedihan dan kebahagiaan dari permainan ini tidak diragukan lagi adalah aspek paling indah dari olahraga tim.”
Sekali lagi, "Super Gigi" kembali ke Udine akhir pekan lalu dengan dua penyelamatan besar pada akhir babak pertama yang membuat Juve tetap unggul. Itu ternyata pertandingan yang sederhana tapi rumit.
"Karakteristik saya sebagai kiper berusaha menjaga hal-hal sederhana, saya tidak harus memiliki keterampilan akrobatik spektakuler, yang bisa menjadi kesalahan saya, jadi di Udine saya melakukan apa yang harus selalu saya lakukan karena ini adalah pekerjaan saya. ambisi dan aspirasi untuk tetap berada di level yang saya inginkan dan inginkan, itulah yang harus saya lakukan di setiap pertandingan."
Itu adalah pertandingan yang sulit pada hari Minggu, terutama dengan tim tuan rumah memiliki keunggulan satu orang pemain untuk sebagian besar pertandingan.
"Tentunya itu adalah ujian besar bagi kami. Pertandingan memiliki banyak kesulitan dan keluarnya Mario hanya membuat itu menjadi lebih sulit. Kami membalas dengan baik defisit [1-0] dan kemudian kartu merah Mario terjadi. Di masa-masa sulit, bagaimanapun juga, kami dapat menemukan semangat kami yang memungkinkan kami menang dalam permainan yang sulit dengan tekad yang besar.”
Saat ini dimulai lagi masa-masa krusial baik bagi Juventus dan Gli Azzuri.
“Saya mendekati musim ini dengan antusiasme yang besar dan kadar ketenangan tertentu. Anda selalu mengharapakan dalam hidup hal demi hal akan menjadi lebih sederhana seiring waktu dan bahkan berakhir.
Akan tetapi, saya tidak pernah menyukai hal-hal sederhana baik dalam level pribadi dan profesional dan akan siap menyingsingkan lengan baju saya di masa-masa seperti ini. Di bulan Oktober kami sudah banyak bermain baik dengan Juve dan tim nasional.”
Jadi apakah ini benar-benar musim terakhir bagi kapten dari Bianconero?
“Saya cukup yakin dengan keputusan yang saya buat dan merasa sangat tenang mengenai segala hal. Saya tidak takut dengan masa depan, tentu saja. Saya akan menghadapi ujian selanjutnya dengan antusiasme. Satu atau dua tahun tidak akan menambah apapun yang telah saya lakukan dan cukup masuk akal untuk melanjutkan hidup.
Satu-satunya pengecualian mungkin jika kami memenangkan Liga Champions dan bermain di Piala Dunia Antar Klub. Jika itu terjadi, saya pikir Szczesny dan saya dapat berbagi waktu...tetapi dengan kiper seperti dirinya di belakang saya, saya pikir sangat normal jika saya akan sedikit menepi tahun depan.”
