interjuve primavera014.jpg

Primavera: Juve takluk di putaran kedua final Coppa Italia

SHARE
Primavera: Juve takluk di putaran kedua final Coppa Italia
Primavera: Juve takluk di putaran kedua final Coppa Italia
Primavera: Juve takluk di putaran kedua final Coppa Italia

Kompetitif, hidup dan terlihat sebagai tim yang lebih baik, tim Primavera Juventus akan punya alasan yang baik untuk merasa sudah melakukan yang terbaik ketika mereka menengok kembali kekalahan 2-1 di putaran kedua Piala Italia di San Siro, sebuah hasil yang menghadirkan tuan rumah Inter menang dengan skor agregat 3-1.

Unggul lebih dulu pada laga dini hari tadi (14/4) melalui penyelesaian sempurna Grigoris Kastanos di babak pertama yang menerima umpan terobosan Roman Macek, trofi domestik kedua musim ini nampak akan direngkuh anak-anak muda asuhan Fabio Grosso yang tekanan dan pergerakan langsung mereka menghasilkan kontrol penuh terhadap laga sampai masa jeda.

Namun penampilan tim tamu seakan memudar setelah satu jam laga berjalan, menurunnya tempo menguntungkan Nerazzurri yang akhirnya mencetak gol penyeimbang melalui gol individual Rey Manaj dan kemudian gol penentu kemenangan pada laga tersebut ketika Loris Zanto menjebloskan bola ke gawang kosong di penghujung pertandingan.

Meski tuan rumah unggul satu gol yang didapat dari laga putaran pertama justru tim tamu yang mengawali pertandingan lebih baik dan nampak jelas bahwa tim asuhan Fabio Grosso adalah tim yang punya misi tertentu.

Berbaris dengan formasi 4-2-3-1, tim tamu melancarkan ancaman serangan lebih banyak di awal-awal laga seperti sepasang tembakan yang dilepaskan Francesco Cassata dan Roman Macek dan duo penyerang Guido Vadala dan Andrea Favilli memberikan banyak masalah buat tuan rumah dengan pergerakan tanpa bola mereka yang fleksibel dan berbahaya.

Favilli menciptakan peluang pertama tepat ke gawang buat Bianconeri, meloloskan diri dari beberapa tekel pemain-pemain Inter di dalam kotak penalti dan mengirim bola kepada Grigoris Kastanos yang kemudian melepas tembakan mendatar yangd apat dihadang dengan baik oleh kiper Ionut Radu.

Radu kembali harus waspada beberapa saat kemudian ketika Juve mulai menggepur tuan rumah, kiper Romania meluncur ke kaki Andrea Favilli demi mencegah pemian 19 tahun itu melepas sepakan dari posisi tak terkawal dan bola pun keluar untuk menghasilkan sebuah sepak pojok.

Di antara peluang-peluang Manaj dan Enrico Baldini buat Inter di lain pihak, Bianconeri terus memberikan tekanan dan sungguh tidak beruntung saat menyaksikan Roman Macek berlari menyambut umpan silang mendatar dari sisi kanan gagal berbuah gol.

Namun beruntung atau tidak bukanlah bagian dari gol pembuka pada pertandingan itu di menit ke-33. Masuk dari sisi kanan sekali lagi, umpan terobosan cermat Macek tepat menemui targetnya kali ini, diterima Kastanos yang berada di tengah yang kemudian meberikan sebuah sentuhan sebelum menukikkan bola melewati Radu sehingga timnya pun unggul.

Meski demikian, skor kedua tim bisa saja berubah menjadi imbang jika saja Emil Audero tidak melakukan hadangan brilian terhadap upaya Manaj segera setelah babak kedua dimulai.

Segalanya kemudian membaik setelah jeda, Vadala menembakkan bola dari jarak dekat yang dapat dihadang kiper lawan sebelum kemudian usaha yang nyaris gol oleh Macek hanya melebar beberapa inci dari gawang dalam dua menit pembuka babak kedua.

Karena tim tandang yang begitu lapar ingin mencetak gol penentu, Inter mulai melancarkan ancaman lewat serangan balik dan karena permainan terus-menerus direbut, Bianconeri semakin tertekan mundur ke wilayahnya sendiri.

Dua peluang emas dalam waktu cepat mengindikasikan meningkatnya kepercayaan diri tuan tumah, pertama Loris Zanto menemui penyelamatan luar biasa Audero di menit ke-60 dan kemudian Manaj melepas tembakan yang sedikit melambung ke atas mistar.

Sayangnya, pemain Albania itu langsung membayar kegagalannya dengan menjebloskan bola lewat sebuah peluang sulit setelah memutari Audero dua kali dengan suatu skill individual sehingga para mereka yang duduk bangku cadangan Inter pun memasuki lapangan merayakan gol tersebut.

Ketika Juve berusaha keras mencetak gol kemenangan justru Inter-lah yang bermain lebih baik di 15 menit terakhir, Audero harus beraksi demi menepis tendangan Manaj sekali lagi ketika tim tamu terlihat kelelahan.

Kiper 19 tahun yang kembali melakukan penyelamatan di ke-87 itu tak dapat berbuat banyak untuk mengubah arah kemana trofi meluncur ketika Zonta melesakkan gol kedua ke dalam gawang yang tak terjaga di menit keempat waktu tambahan sehingga Bianconeri pun pulang dengan tangan hampa.

Seluruh perhatian tim asuhan Grosso yang bermain apil, rapi dan akhirnya tidak beruntung kini tertuju ke liga. Gelar ganda domestik harus menunggu.

Item Terkait