stadio2.PNG

Stadion baru, gaya lama

SHARE
Stadion baru, gaya lama
Stadion baru, gaya lama
Stadion baru, gaya lama

Bagi para penggemar Bianconeri dari semua umur, 8 September 2011 adalah tanggal yang selamanya tersebat dalam kenangan. Sebab 40.000 orang bahkan lebih yang berkumpul di Juventus Stadium pada malam itu merasakan awal sebuah era baru karena menyaksikan peresmian kandang baru tim kebanggaan mereka. Begitu juga yang akan dirasakan para suporter Udinese akhir pekan ini saat pembukaan secara resmi Dacia Arena Friuli yang baru saja rampung.

Dengan demikian, hanya menunggu dua tahun dengan penuh kesabaran, klub yang berbasis di Udine itu akhirnya akan menikmati buah karya para pekerja pada Minggu malam nanti sebab stadion yang telah direhab penuh itu siap menggelar sepakbola Serie A untuk pertama kalinya.

Meski stadion ini sebelumya terbilang modern di zaman pembangunannya pada 1976, dikenal sebagai satu-satunya stadion tuan rumah Piala Dunia 1990 yang tidak perlu direnovasi saat itu, Friuli diperbarui menjadi salah satu stadion paling modern dan paling indah sembari tetap mempertahankan tribun utama lama nan ikonik.

Dacia Arena Friuli marzo.JPG

Di bawah kebijakan pimpinan klub Giampaolo Pozzo yang “mengurangi kapasitas dan meningkatkan kualitas” stadion Friuli yang dimodernisasi itu kni berkapasitas 25.000 (pengurangan yang signifikan dibanding bangunan lama) dengan tujuan utamanya – menurut ulasan website klub tersebut – meningkatkan atmosfir pada saat pertandingan sembari menciptakan “fasilitas olahraga yang modern, aman, dan kokoh, yang dapat menawarkan pengalaman unik bagi para penggunanya.”

Pekerjaan dalam rangka mengimplementasikan visi Pozzo tersebut dimulai pada April 2014 dengan peruntuhan tribun utara. Batu bata pertama ditancapkan dua bulan kemudian di bulan Juni dan berikutnya pada bulan Oktober, kerangka bangunan mulai terbentuk sebagaimana ditampilkan oleh akun Twitter klub itu di malam saat digelarnya laga Serie A melawan Atalanta.

Setahun berjalan, tribun-tribun di kedua sisi sudah dikerjakan setengah jalan (dikenal dengan distinti dalam bahasa Italia) juga diruntuhkan, dibangun kembali dan dilengkapi dengan kursi-kursi multi warna yang menarik dipandang mata dan terlihat pertama kali di laga kadang pertama musim 2015/16, saat Udinese takluk 1-0 dari Palermo.

stadio1.PNG

Tribun selatan, potongan terakhir dalam bongkar-pasang ini rampung pada Desember 2015 tepat saat jadwal paruh kedua musim ini selesai diperbaharui dan lawatan tim juara bertahan, Juventus, menjadi lembar pertama dari era baru bagi klub di timur laut itu.

Namun, setiap kisah indah memerlukan musuh, peran yang dengan amat gembira akan dilakoni oleh pasukan Massimiliano Allegri seketika peluit tanda mulainya pertandingan dibunyikan.

(Gambar-gambar diambil dari situs web dan akun Twitter Udinese Football Club)

Item Terkait