30 Juni 2015
Setelah memastikan gelar Coppa Italia kesepuluh dengan menang 2-1 atas Lazio tiga hari sebelumnya, Bianconeri menjamu Napoli di Juventus Stadium pada 23 Mei pada laga kandang terakhir di Serie A musim ini.
Partenopei, yang kalah 3-1 dari pasukan Massimiliano Allegri di pertemuan pertama di bulan Januari, tiba di Turin dan masih dalam persaingan mencapai zona Liga Champions tapi memerlukan tiga poin penuh untuk bisa mempertahankan peluang ke babak kualifikasi.
Atmosfir meriah semakin gempita ketika tim tuan rumah memamerkan trofi yang baru mereka raih saat menjelang kick-off dan di menit ke-13 publik stadion semakin riuh ketika Juventus berhasil unggul.
Kingsley Coman, yang bermitra dengan Alvaro Morata lini depan, menghasilkan sebuah umpan terobosan tajam kepada Roberto Pereyra yang dengan sekali sentuhan menembakkan bola melewati Mariano Andujar, sebuah penyelesaian sempurna.
Di awal babak kedua Napoli langsung mendapat peluang untuk menyamakan kedudukan ketika Kwadwo Asamoah, yang kembali turun untuk pertama kalinya sejak November lalu, dianggap menyentuh bola dengan tangan. Gigi Buffon sempat menebak dengan tepat tendangan Lorenzo Insigne dari titik putih namun tak banyak yang dapat dilakukannya ketika David Lopez menyambar bola muntah.
Meski anak asuh Rafael benitez terus meningkatkan tekanan dan berusaha membalikkan keadaan, justru Bianconeri yang kembali unggul di menit ke-77, Stefano Sturaro dengan spektakuler melepas tendangan berbuah gol pertamanya selama berbaju seragam hitam-putih, publik Juventus Stadium pun berdiri terkagum-kagum.
Dan usai Napoli hanya diperkuat oleh sepuluh pemain setelah Miguel Britos diusir wasit karena menyikut Alvaro Morata, pemain pengganti, Simone Pepe, mencetak gol penalti untuk memastikan tim juara menutup laga kandang terakhir mereka musim ini dengan kemenangan manis 3-1.
Dengan berakhirnya laga maka dimulailah upacara penyerahan trofi Scudetto, dimana para pemain merayakannya bersama dengan para anggota keluarga mereka di atas lapangan tatkala mentari semakin tenggelam menutup perjalanan semusim di arena indah milik Bianconeri.
Tepat tujuh hari kemudian, tim asuhan Allegri sekali lagi beraksi sebagai laga penutup musim Serie A yang kembali dilalui dengan kesuksesan dengan bertandang ke markas Hellas Verona di Stadio Marcantonio bentegodi.
Babak pertama yang sempat berjalan sengit dan buntu menjadi hidup ketika Pereyra menyarangkan bola ke pojok atas gawang lawan dengan sebuah tendangan cantik di menit ke-42, gol keduanya ke gawang Gialloblu dalam dua pertemuan terakhir.
Tak perlu lama bagi anak asuh Andrea Mandorlini untuk menyamakan skor ketika mantan Bianconero, Luca Toni, menyelesaikan sebuah serangan balik dengan penyelesaian dingin di menit ke-47.
Mseki demikian, tim tamu tak berdiam diri dan akhirnya kembali unggul sepuluh menit kemudian. Sebuah umpan Andrea Pirlo ke dalam kotak penalti di sambut Simone Padoin, yang umpan tariknya dari tepi lapangan memudahkan Fernando Llorente mengarahkan bola dengan sekali sentuh ke dalam gawang lawan.
Ketika laga semakin mendekati akhir, Juventus dihadiahi penalti dua menit sebelum waktu normal berakhir ketika Rafael Marquez melanggar Llorente di dalam kotak penalti. Namun saat Tevez nampak akan memastikan raihan tiga poin, Rafael melakukan penyelematan yang menggagalkan tendangan pemain Argentina itu dari titik 12 pas.
Hellas bangkit dan, setelah Pepe diusir keluar lapangan setelah melanggar Mattia Valoti dari belakang, akhirnya mengamankan hasil imbang berbagi angka ketika Juanito berhasil menyundul bola ke tiang jauh untuk menahan Sang Nyonya Tua 2-2 di Bentegodi untuk kedua kalinya dalam dua tahun secara beruntun.
Kini tiba saatnya untuk yang terbesar, laga final Liga Champions melawan Barcelona di Olympiastadion di Berlin pada 6 Juni.
Karena kedua tim sama-sama mengincar gelar treble-nya masing-masing, pertandingan pun dimulai dengan cepat dan agresif dan Blaugarana-lah yang unggul lebih dulu di menit keempat, Ivan Rakitic mencetak gol setelah menyambut umpan tarik Andres Iniesta dari jarak dekat.
Namun Bianconeri pantang menyerah, dan menyamakan kedudukan sepuluh menit setelah jeda ketika Morata menyambar bola muntah setelah tendangan Tevez sempat diblok oleh Ter Stegen.
Ketika laga nampaknya lebih dikuasai Juventus, Lionel Messi merangsek masuk ke pertahanan dan melepaskan sebuah tendangan terukur ke arah gawang. Buffon dengan baik melakukan penyelamatan, namun bola mengarah kepada Luiz Suarez yang menyambar bola muntah untuk mengembalikan keunggulan Barcelona.
Neymar sempat mencetak gol namun gol itu dianulir karena menyentuh tangannya lebih dulu. Pemain Brazil itu akhirnya memastikan gelar Liga Champions tujuh menit sebelum injury time ketika ia mencetak gol menyelesaikan sebuah serangan balik cepat.
Itulah tendangan terakhir pada laga tersebut, namun itu bukanlah momen yang patut disesali, setidaknya dari sudut pandang Juventus. Rasa hormat dihaturkan kepada para fans, yang tetap tegak berdiri di akhir laga untuk memberi tepuk tangan kepada pahlawan-pahlawan mereka.
Demikianlah musim yang luar biasa dari sebuah tim hebat, musim yang mendapat pujian demi pujian di Italia dan Eropa.
Terima kasih untuk perjalanan yang fenomenal ini, Bianconeri.